APLIKASI MAKNA PEGON DALAM PEMBELAJARAN ILMU NAHWU MENGGUNAKAN KITAB SYARH MUKHTASHOR JIDDAN DI PONDOK PESANTREN PUTRI NURUL HUDA TULUNGAGUNG
Keywords:
Makna Pegon, Ilmu Nahwu, Pondok PesantrenAbstract
Penelitian ini mengkaji penerapan makna Pegon dalam pembelajaran ilmu nahwu menggunakan Kitab Syarh Mukhtashor Jiddan di Pondok Pesantren Putri Nurul Huda Tulungagung. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif deskriptif yang bertujuan untuk memperoleh pemahaman mendalam mengenai fenomena tersebut melalui penelitian langsung di lapangan. Teknik pengumpulan data meliputi observasi, wawancara mendalam, dan dokumentasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penggunaan makna Pegon metode tradisional dalam menafsirkan teks Arab dengan menuliskan makna bahasa lokal menggunakan aksara Arab modifikasi berfungsi sebagai jembatan efektif antara bahasa Arab klasik dan bahasa Jawa lokal. Penerapan ini dilakukan secara sistematis dalam tiga tahap: perencanaan, pelaksanaan, dan evaluasi. Pada tahap perencanaan, pengajar menyiapkan materi dan berkoordinasi dengan santri sesuai kebutuhan kontekstual. Tahap pelaksanaan melibatkan ceramah dan diskusi terpimpin, di mana santri aktif dalam membaca dan menafsirkan teks menggunakan makna Pegon. Koreksi langsung diberikan untuk memastikan pemahaman yang tepat. Tahap evaluasi mencakup penilaian lisan harian dan evaluasi tertulis berkala untuk mengukur pemahaman santri. Penelitian menyimpulkan bahwa metode makna Pegon tidak hanya meningkatkan penguasaan konsep nahwu santri, tetapi juga melestarikan warisan intelektual pesantren serta memperkuat kemampuan santri dalam memahami teks klasik Islam secara bermakna.